Politik Luar Negeri Indonesia Era Joko Widodo Dalam Isu Lingkungan Global

Negara Indonesia sebagai negara yang mendukung berlanjutnya proses penyelesaian damai Timur Tengah serta menyatakan komitmennya bagi kemerdekaan Palestina dan pembentukan negara Palestina yang berdaulat dan langgeng serta hidup berdampingan secara damai dengan Israel. Itu karena terbukti bahwa pendekatan politik saja selalu menemui jalan buntu dalam penyelesaian konflik Israel dan Palestina. Lalu, apa saja capaian diplomasi Indonesia dalam pelaksanaan politik luar negeri? Retno berujar dalam 5 tahun ke depan, Indonesia akan menduduki posisi penting di sejumlah organisasi dan forum internasional. Invasi Rusia ke Ukraina menjadi ajang untuk menguji hubungan politik internasional sejumlah negara yang berbasis pada mata rantai perdagangan komoditas minyak dan gas alam. Dalam hubungan internasional terdapat tiga esensi yang membentuk suatu hubungan internasional, yaitu actors, interests, dan power. Setiap actors akan selalu berupaya untuk memaksimalkan posisi kekuatan (power) relatifnya dibandingkan actors lainnya atau setidaknya tercipta balance of power. Selanjutnya, prioritas utama lainnya adalah meningkatkan kontribusi dan kepemimpinan Indonesia di kawasan dan dunia. James N. Rosenau dalam tulisannya yang berjudul The Study of Political Adaptation: Essays on the Analysis of World Politics berpendapat bahwa,”Perubahan-perubahan di dalam politik luar negeri sering terjadi ketika perkembangan-perkembangan di lingkungan internal semakin meningkatkan tuntutan-tuntutannya tentang kondisi di lingkungan eksternal, atau ketika perkembangan di lingkungan eksternal dianggap mempunyai potensi ancaman bagi 4 Ibid, hlm.5.

Untuk menjamin perdagangan internasional dapat berjalan dengan lancar, World Trade Organization (WTO) hadir dengan aturan perdagangan global. Presidensi G-20 2022 yang mempunyai agenda utama membahas kesehatan global dan pertumbuhan ekonomi dunia sebenarnya tidak spesifik membahas konflik Ukraina-Rusia. Prioritas pertama, kata Retno, adalah penguatan diplomasi ekonomi. Salah satunya dengan bergabung dalam Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) atau Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik. Selain itu, Indonesia dengan prinsip bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan menentang setiap penjajahan, salah satunya adalah apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Salah satu contoh yang anda ambil adalah ketika Indonesia secara hati-hati berhasil menyelesaikan permasalahan Rohingya di Myanmar. Bebas aktif adalah politik luar negeri yang bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri pada satu kekuatan tertentu. 338 (1973), yang menyebutkan pengembalian tanpa syarat semua wilayah Arab yang diduduki Israel dan pengakuan atas hak-hak sah rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri, mendirikan negara di atas tanah airnya sendiri dengan Al-Quds As-Sharif (Jerusalem) sebagai ibukotanya serta prinsip “land for peace”.

Maka dari itu, Indonesia konsisten pada penyelesaian konflik Israel dan Palestina dengan “solusi dua negara”. Dalam langkah ini, Indonesia harus menjaga pasar domestik dari produk-produk yang masuk secara ilegal dan produk dumpling. Selain itu, Indonesia juga akan melakukan penguatan pasar tradisional dan melakukan terobosan untuk menembus pasar non-tradisional, seperti Asia Selatan dan Tengah, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Kawasan Pasifik. Bantuan finansial sebesar satu juta dolar Amerika, dan bantuan filantropis Indonesia sebesar 1,3 juta dolar Amerika. Politik Luar Negeri adalah ketetapan satu negara dalam atur interaksi dengan negara lain dalam cakupan dunia internasional. Lalu, amanat internasional yang mengakui kemerdekaan Palestina dan penyelesaian konflik secara damai dan berkeadilan. Usai memperoleh pengakuan kedaulatannya secara penuh pada akhir tahun 1949, Indonesia mengafirmasi keinginannya untuk berpartisipasi dalam perdamaian dunia ketika bergabung secara resmi ke dalam Perserikatan Bangsa-bangsa pada 28 September 1950, dengan Lambertus Nicodemus Palar, seorang diplomat awal Indonesia yang telah duduk sebagai peninjau (observer) di PBB sejak tahun 1947, menjadi Wakil Tetap (permanent representative) Indonesia pertama di organisasi internasional ini. Sebagai realisasi dari adanya Conefo, maka Presiden Soekarno melakukan pembangunan gedung Conefo yang diharapkan akan lebih megah dibandingkan dengan markas PBB di New York.

Presiden Soekarno dalam era ini berusaha sekuat tenaga untuk mempromosikan Indonesia ke dunia internasional melalui slogan revolusi nasionalnya yakni Nasakom (nasionalis, agama dan komunis) dimana elemen-elemen ini diharapkan dapat beraliansi untuk mengalahkan Nekolim (Neo Kolonialisme dan Imperialisme). Hal yang juga dapat dilakukan adalah memanfaatkan inovasi teknologi yang dikenal dengan diplomasi digital. Hal itu kini tengah dilakukan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. Retno menuturkan keempat prioritas utama tersebut tidak akan dapat dicapai jika tidak memiliki infrastruktur diplomasi yang kuat. Retno menyampaikan bahwa Indonesia tegas menyatakan perang harus diakhiri. Selain itu, saya juga berharap ada ketertarikan mahasiswa untuk ikut bergabung dengan korps para diplomat Indonesia. Sedangkan terkait posisi strategis Indonesia setidaknya ada 2 (dua) hal yang perlu disikapi oleh Pemerintah, yaitu (1). Bagaimanakah peranan Indonesia dalam menanggulangi konflik politik internasional dewasa ini, terutama dalam konteks perang terhadap terorisme global (2). Bagaimana Indonesia mampu mengambil peran dalam upaya menciptakan iklim ekonomi yang positif baik dalam kerjasama bilateral maupun multilateral. Tidak ada negara yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada bangsa Indonesia. Pemerintah Indonesia pada waktu itu berpendapat bahwa pendirian harus diambil tidak menjadikan negara indonesia terjebak dalam kepentingan dua blok tersebut, bangsa indonesia tidak bisa menjadi objek dalam pertarungan politik antara blok barat dan blok timur.